top of page
Writer's pictureGBI Sukacita - ITHB

Mengelola Waktu dalam Kasih Karunia


Alkitab berkata bahwa hidup kita singkat (Maz. 90:10). Dunia yang tidak mengenal Tuhan pun mengerti hal ini, dan ini sebabnya mengapa orang dunia berupaya mengelola waktunya sebaik mungkin untuk mencapai tujuan dan hasil semaksimal mungkin dalam hidup. Bahkan dikenal istilah 'time is money'.

Ilmu manajemen mengajar kita untuk mengerti tujuan kita (sasaran, target, dan goal). Setelah sasaran jelas, baru kita menjadwalkan kegiatan penting dahulu, yakni kegiatan yang akan membawa kita pada sasaran, meskipun kelihatannya tidak urgen (genting). Hal ini penting karena kita sering dikejar-kejar kegiatan yang urgen (genting). Dan prinsip tersebut memang benar. Bila kita tidak mengutamakan yang utama, kita akan kehabisan waktu untuk hal-hal yang penting.

Tetapi pertanyaan sesungguhnya: apakah yang sebenarnya kegiatan yang penting itu? Dunia mengejar kemuliaan lahiriah (1 Tim. 6:10). Namun, Firman Tuhan mengajar kita agar hidup bijaksana dan tidak bodoh seperti orang dunia (Ef. 5:15-17 dan Maz. 90:12).


Bijaksana adalah:

1. Mengerti rencana Allah.

Sebagai ahli waris janji Abraham (Gal 3:9, 4:7), Allah memberikan kita hidup agar kita dapat menikmati kasih-Nya, dan kemudian membagikan kasih-Nya (menerima berkat dan menjadi berkat, Kej. 2:12).

Kita tidak ditakdirkan untuk mengejar hal-hal lahiriah, tetapi untuk menikmati kasih karunia-Nya yang akan memampukan kita melakukan perbuatan baik (Ef. 2:8-10) yakni pekerjaan Allah (Wahyu 2:26). Saat kita menikmati secara penuh kasih karunia-Nya yang memerdekakan, memberkati dan menjamin hidup kita, kita akan dibawa oleh Yesus kepada rencana-Nya yakni membagikan kasih-Nya itu kepada lingkungan kita (hati dan keinginan yang baru, Ibr. 8: 10).

2. Menikmati karya Yesus.

Orang bijaksana tidak mau menghabiskan waktunya yang singkat di bumi dengan dukacita dan penyesalan, tetapi dalam sukacita dan sorak sorai. Orang percaya yang bijaksana seharusnya mengerti bahwa Allah tidak pernah membutuhkan apapun dari kita atau menuntut kita mencapai prestasi tertentu dalam hidup.

Mazmur 90:12 ; memberikan rahasia hidup penuh dengan sorak-sorai: kenyang akan kasih setia Allah di waktu pagi. Bukankah ini hal yang terutama dalam hidup? Mari kita sediakan waktu untuk menikmati kasih setia-Nya, semua yang lain sudah pasti akan ditambahkan (Mat. 6:33), karena Ia mengetahui apa yang kita butuhkan dan rindukan.

3. Berjalan bersama Yesus.

Orang yang sadar bahwa Ia hidup bersama Yesus di dalam dirinya akan mempunyai kekuatan untuk hidup tertib dan teratur (terencana, terjadwal), karena Roh Kudus membawa kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Tim. 1:7).

Orang yang bergantung pada kasih karunia juga akan mampu bekerja lebih keras (1 Kor 15:10), contohnya : Paulus, hidupnya berdampak luar biasa namun ia tidak pernah bergantung pada rencana, disiplin, dsbnya karena Paulus sadar bahwa hidup yang mengandalkan usaha dan kekuatan sendiri akan membuahkan kekecewaan, kekuatiran dll. (1 Kor 3:12-14).

Grace to you.

39 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


bottom of page